Senin, 13 Juni 2011

Ah... Bosan!

Merasa pernah mengucapkan kata-kata itu dalam dunia kerohanian Anda?

"Siapa pengkhotbah Minggu besok? Pendeta itu lagi? Malas, ah!"

"Capek banget! Apa, saat teduh? Besok aja deh."

"Udah tiga bulan gue doain tapi gak ada jawaban. Udah ah, capek!"

Dan hati-hati! Kata-kata seperti itu bisa membawa Anda kembali kepada kehidupan lama Anda, sebelum Anda dipanggil.



"Udah satu semester gue tobat, gak nyontek lagi. Tapi kali ini kepepet banget, semalam nggak sempat belajar! Ya udah, sekali-kali gak apa-apa lah."

"Nyokap gue tuh ya, uh, nyebelin abis! Ya walaupun gue udah berusaha bersikap jadi anak baik, tapi kalo diomelin mulu kaya gini, ya mana tahan juga!"

"Besok nggak ada jadwal pelayanan, kan? Kalo gitu, malam ini kita ke diskotik nggak apa-apa, dong."

Hal yang sama juga pernah dialami oleh para "mantan" nelayan ini. Pada awal mereka dipanggil Yesus, mereka meninggalkan jala mereka lalu beralih dari "penjala ikan" menjadi "penjala manusia."

Perhatikan Yohanes 21:1-8

Tiga tahun mereka bersama-sama Yesus; mereka makan apa yang Yesus makan, tidur di tempat dimana Yesus tidur. Lalu kemudian tiba suatu saat....

Pertama kalinya dalam tiga tahun itu mereka tidak lagi tinggal bersama-sama Yesus. Ia memang telah bangkit, mereka tahu itu (Ia sudah pernah menampakkan diri sebelumnya). Tetapi tetap saja rasanya berbeda dibandingkan saat-saat sebelumnya.

"Seandainya Yesus ada sekarang, mungkin kita akan sibuk melayani orang-orang yang datang minta disembuhkan."

"Saat pagi-pagi seperti ini biasanya kita akan melihat Tuhan sudah menyendiri duluan dan berdoa di tempat sepi."

Tetapi tetap saja, mau dibayangkan seperti apa pun, Yesus tetap tidak ada! Dan saat itulah mungkin mereka merasakan kesepian dan mulai (ini istilah saya sendiri) merasa bosan. Mereka merasa ditinggalkan Yesus.

"Aku pergi menangkap ikan," kata Petrus, mencoba mengatasi rasa jenuhnya. (Yoh 21:3)

"Kalau begitu, kami ikut," kata yang lain.

Hei, mereka kembali kepada kehidupan lama mereka, sebelum mereka dipanggil!

Bukankan itu juga yang kadang menyebabkan kerohanian kita naik turun? Kita merasa Tuhan tidak bersama kita: doa-doa yang tidak terjawab, pelayanan yang tidak berbuah, ibadah-ibadah yang biasa-biasa saja, penyembahan yang hambar, dan... sebutkan saja satu per satu, pasti masih banyak lagi.

Kitalah yang kadang membuat Tuhan itu jauh, padahal Ia sebenarnya tidak pernah meninggalkan kita.

"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibr 13:5)

Dan bagi Anda yang sudah terlanjur kecebur ke danau, kembali ke kehidupan lama Anda, lihat, Tuhan berdiri di pinggir danau itu menantikan Anda kembali pada-Nya.

"Itu Tuhan," kata Yohanes. (Yoh 21:7)

Anda masih belum jauh. Kembalilah dan Ia pun akan menerima Anda kembali.
* * *

Tidak ada komentar: