Mereka
yang pernah menjalani hubungan asmara dengan seseorang, lalu kemudian
ditinggalkan oleh kekasihnya itu pasti akrab dengan kata satu ini. Ya, kurang
lebih, kata ini mengingatkan mereka untuk terus maju, jangan mengungkit-ungkit
dan mengingat-ingat si mantan kekasih itu lagi. Kata ini memotivasi mereka
untuk melupakan masa lalu itu, bahkan kalau perlu, menjalani hubungan yang baru
lagi dengan orang lain.
Move on juga
menjadi kata motivator yang kuat bagi orang-orang dengan masa lalu dengan
kelam, seperti orang-orang dengan pengalaman broken home, atau mereka yang kehilangan pekerjaan, atau
kegagalan-kegagalan lainnya.
Kekristenan
juga mengajarkan move on. Secara
spesifik, maksudnya, bukan move on
bagi pemuda-pemuda Kristen yang putus cinta atau patah hati. Ini adalah move on yang lebih dalam dari itu, yang
diajarkan Alkitab.
Tuhan
Yesus pernah mengajar move on kepada
seorang wanita pezinah yang dibawa kepada-Nya. “Pergilah, dan jangan berbuat
dosa lagi,” kata-Nya. (Yoh 8:11)
Tuhan
Yesus mengajar wanita ini, bahwa ketika dosanya telah diampuni oleh Tuhan, ia
harus melupakan semua dosa-dosa itu, jangan dihantui lagi oleh perasaan
bersalah akan dosa masa lalu itu, dan yang lebih penting lagi, jangan kembali
ke dosa itu. Ini adalah pelajaran move on
yang pertama dari Alkitab: Jangan
berbuat dosa lagi.
Pelajaran
berikutnya datang dari Paulus. Paulus, yang dulu bernama Saulus, pernah menjadi
orang yang sangat kejam bagi Orang-orang Kristen di zamannya. Tapi setelah ia
dipanggil Tuhan, ia menyadari betapa busuknya kelakuannya dulu itu. Karena
perbuatannya dulu itu, bahkan menganggap
dirinya paling hina dari antara semua rasul. (1 Kor 15:9)
Tapi
apakah lantas ia hanya tinggal menyesali perbuatannya itu saja? Ternyata Paulus
melupakan apa yang telah di belakangnya dan mengarahkan dirinya kepada apa yang
ada di hadapannya. Ia juga berlari-lari kepada suatu tujuan (Fil 3:13-14). Paulus memiliki tujuan;
ia yakin ia masih memiliki masa depan. Ini pelajaran kedua dari Paulus: Setelah meninggalkan dosa masa lalu,
kembali arahkan pandangan ke depan, karena masih ada tujuan yang perlu dicapai.
Semoga
dua pelajaran move on dari Alkitab
ini bisa berguna dan membuat kita meninggalkan dosa-dosa di belakang kita.
Selamat move on!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar