Take My Life, and Let It Be. Mungkin karena Bahasa
Inggris, jadi banyak yang belum akrab istilah ini. Bagaimana kalau saya ambil
terjemahan Bahasa Indonesianya: “Tuhan, Ambil Hidupku.” Sudah merasa akrab? Ya,
bagi jemaat gereja-gereja mainstream, pasti sudah bisa menebak kalau ini
adalah judul lagu. Sangat terkenal, bahkan terdapat lima versi berbeda di dua
buku nyanyian yang bisa kita temui di Kidung Jemaat 365 a, b dan c, serta
Nyanyikanlah Kidung Baru 181 a dan b.
Nyanyian ini sering dinyanyikan dalam ibadah, khususnya dalam
mengiringi pengumpulan persembahan. Tapi, saking seringnya, makna lagu ini
terasa semakin lama semakin pudar. Saya lalu mencari terjemahan aslinya dan
terkejut bahwa lagu ciptaan Frances Ridley Havergal ini sarat makna! Keenam baitnya
semuanya menyiratkan penyerahan diri sepenuhnya kepada Kristus.
Setelah merenungkan kata-kata lagu ini, saya lalu berefleksi
dengan pertanyaan: sudahkah saya menyerahkan diri sepenuhnya pada Kristus seperti
pada lagu ini? Apa saja yang perlu kita serahkan pada Kristus? Mari kita lihat satu
per satu.